Senin, 10 Desember 2012

KEPITING DALAM EMBER

Menjelang malam, disebuah tepian pantai, terlihat para nelayan sedang menangkapi kepiting yang biasanya keluar dari sarang ketika matahri telah menghilang dari peraduannya. Kepiting itu tampak berkeliaran dan sebagian berlari-lari menyambut ombak. Binatang bercapit itu menjadi tangkapan yang sangat menguntungkan bagi nelayan tersebut. Sebab, selain bisa dijadikan lauk untuk santapan keluarga, kepiting itu juga bisa mendatangkan uang. Rasanya yang enak membuat kepiting laku dibawa ke pasar untuk dijual.


Para nelayan sangat menikmati buruan merekan. Setelah tertangkap, binatang yang hidup di dua alam itu segera dimasukkan ke dalam ember. Uniknya, ember tersebut tidak perlu diberi pentup untuk menncegah kepiting meloloskan diri. Di dalam ember yang berisi puluhan kepiting, terlihat kepiting yang bergerak-gerak terus, seperti hendak mencoba meloloskan diri dari ember. Capitnya digunakn sekuat tenaga untuk mencari pegangan demi naik ke atas ember agar bisa keluar. Satu sama lain melakukan hal yang sama. Saling dorong dan saling tarik membuat kepiting itu justru tak bisa naik ke atas.

Menariknya, saat ada satu atau dua ekor kepiting yang hendak berhasil keluar, kepiting yang berada di bawah justru seperti berusaha menarik kembali kepiting tersebut ke dalam ember. Capit yang kuat selalu digunakan untuk menarik sesama kepiting yang hendaklolos dari ember. Begitu seterusnya. Jika ada seekor kepiting yang nyaris meloloskan diri kelyuar dari ember, teman-temannya pasti akan berusaha keras menarik kembali ke dasar ember.

Akibatnya, meski ember terbuka lebar, tak ada satu pun kepiting yang berhasil keluar. Ketika tertangkap, hampir mustahil si kepiting bisa selamat karena mereka justru saling tarik ketika berada dalam ember. Itulah yang membuat para nelayan tidak pernah memberikan tutup untuk mencegah tangkapannya lari. Para nelayan tahu persis sifat kepiting sehingga tak perlu repot membuat tutup ember..

Jika kepiting sudah berada di tangan nelayan, nasib kepiting sudah pasti, apakah mau langsung dimasak atau dijual ke pasar. Kepiting yang seharusnya bisa memanfaatkan kekuatan capitanya untuk menyelamatkan diri, tak bisa melakukan hal itu karena mereka malah saling tarik. Itulah sifat kepiting yang tak bisa melihat kepiting lainnya berhasil keluar dari penangkapnya.
APAKAH KITA SEPERTI KEPITING ITU???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar